KAKAO foto: google |
Maumere,
GS.- Sebuah yayasan
sosial masyarakat, North Teretorial Australian (NTA) bekerja sama dengan Yayasan
Pengembangan Masyarakat Flores (YPMF) menggelar Field Day bersama 78 Kelompok
Tani (Poktan) dari 7 kecamatan. Kecamatan Hewokloang, Kecamatan KangaE,
Kecamatan Kewapante, Kecamatan Koting, Kecamatan Nelle, Kecamatan Waigete dan
Kecamatan Magepanda. Kegiatan berlangsung di Depot Kelomok Tani Wa’in Talin, DesaNamangkewa,
Kecamatan Kewapante.Sabtu(25/11/2014).
Menurut
Yohanes Brekmans, selaku Koordinator Program YPMF Maumere, kegiatan Field Day
yang mengambil tema Bersama Membangun Kemandirian Kelompok Tani ini bertujuan
untuk mempertemukan para kelompok tani sehingga para petani bisa berbagi
pengalaman dan pengetahuan terkait masalah pertanian yang dihadapi.
“NTA
dan YPMF telah memberikan perhatian secara maksimal disektor pertanian sejak
tahun 2001. Sudah banyak memberikan kontribusi baik untuk sektor pertanian juga
peternakan.” Jelas Brekmans.
Kegiatan
pertanian antara lain kakao, cengkeh, mente, kelapa, pala dan sayur mayur.
Sedangkan disektor peternakan poktan mendapat bantuan ternak babi dan kambing.
Bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Viaktor
Nong, SP, Kepala Bidang Produksi Perkebunan pada Dinas Pertanian Kabupaten
Sikka saat memberikan materi menjelaskan bahwa komoditi kakao, kelapa dan jambu
mente merupakan produk unggulan Kabupaten Sikka. Oleh karena itu tidaklah heran
jika banyak lembaga sosial masyarakat yang terus memberikan perhatian dan
dukungan untuk petani di Kabupaten Sikka.
“Kita
patut bersyukur dan berterima kasih kepada NTA dan YPMF yang telah banyak
memberikan bantuan dana dan perhatian kepada masyarakat petani di Kabupaten
Sikka.” Ungkap Viaktor Nong.
Masalah
yang dihadapi para petani adalah usia tanaman komoditi sudah lebih dari 20
tahun sehingga produktivitasnya menurun. Padahal sesuai dengan hasil penelitian
baik Agronomi dan Klimatologi, lahan pertanian Kabupaten Sikka sangat baik. Dan
menyediakan hara yang cukup serta secara geografis pun sangat mendukung usaha
pertanian masyarakat.
Selain
masalah usia tanaman yang sudah tua, hal lain yang perlu dilakukan adalah
pentingnya perlakukan pola tanam diatas lahan. Antara lain jarak tanam anatara
tanaman yang satu dan lainnya.
Untuk
mengatasi masalah diatas perlu dilakukan Intensifikasi, antara lain
pemangkasan. Peremajaan tanaman menjadi program prioritas untuk petani kakao
yang ada di Hewokloang, Doreng, Bola dan Mapitara. Selain intensifikasi, juga
perlu dilakukan perluasan lahan tanaman komoditi dengan memanfaatkan lahan
kosong yang ada.
Untuk
menyukseskan ini dibutuhkan kesadaran dan perubahan perilaku petani dalam
mengembangkan usaha pertaniannya. Ancaman yang ada saat ini adalah lambatnya kesadaran
masyarakat untuk melakukan perubahan perilaku bertani. Sehingga petani
membutuhkan pendampingan secara maksimal dari ParaPenyuluh Lapangan (PPL).
Namun semua itu akan mencapai hasil jika para petani sendiri memiliki tekad,
niat dan kemauan untuk mengubah perilaku bertani sehingga harapan mencapai
hasil maksimal dapat tercapai. (djo)
0 komentar:
Posting Komentar