Siapa yang tak kenal Pak Pius Witin ? Bagi anggota
pramuka maupun mantan anggota pramuka, Kaka Pius adalah sosok yang tak
terlupakan. Selalu diingat. Tegas, lugas dan apa adanya. Senantiasa bekerja
tanpa pamrih, pramuka adalah bagian dari hidupnya yang tak terpisahkan.
“Menekuni
pramuka adalah bagian dari tugas perutusan yang TUHAN berikan, dan itu harus
saya jalankan” ungkapnya.
Nama
lengkapnya, Pius Ola Witin, dan bergelar A.Md.Pd. sebagai Kepala Sekolah SMP
Negeri I Maumere, Pius yang lahir di Lembata, 11 Juli 1955 ini, begitu
menghidupkan roh pramuka di lingkungan sekolah yang dipimpinnya.
Suami dari Adelina Martha ini, sudah 51 tahun
mengabdi dalam kegiatan prramuka. Tahun 1963 – 1965 : Pramuka Siaga; Tahun 1968
– 1971 : Pramuka Penggalang; Tahun 1972 – 1976 : Pramuka Penegak dan sejak Tahun
1977 sampai sekarang sebagai Pembina
Pramuka.
Ayah dari Karmeliana Yeni, S.Pd.; Yosef A. Modestus
Witin; Oktovianus K. Labi Witin dan Yanuarius K. Andi, S.Pd. ini telah menerima
34 penghargaan, baik internasional hingga kabupaten. penghargaan tertinggi
adalah penghargaan tingkat Internasional saat mengikuti Jambore Internasional
pada peringatan 100 tahun lahirnya Pendiri Pramuka : Lord Baden Powell di UK,
London – Inggris Brown See Ailand. Tahun 2007.
Kaka Pius, menekuni kepramukaan sejak sekolah dasar.
lulus SD Tahun 1968; SMP lulus Tahun 1971; SMA lulus Tahun 1975; PGSLP lulus Tahun 1976 dan Perguruan Tinggi
(PT) lulus Tahun 2004.
Pendidikan Formal dalam Gerakan Pramuka : Kursus
Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) lulus Tahun 1979; Kursus Pembina
Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KMLJ) lulus Tahun 1980; Kursus Pembina Mahir
bagian 3 lulus Tahun 1990; dan pernah mengikuti Kursus Pelatih Pembina Pramuka
lulus Tahun 1995
Menurut Kaka Pius, dalam satuan pramuka, kita
memiliki seperangkat sasaran yang dirancang sebagai jaringan yang ditawarkan
pendidikan tersebut memiliki arah sebagai berikut : Mengembangkan semua dimensi
kepribadian; Menetapkan kerangka sasaran yang dapat dicapai oleh setiap anggota
muda yang searah dengan usia dan karakter individual. Dan Berfungsi sebagai
dasar untuk mengetahui pertumbuhan pribadi anggota muda.
Mengutip Pesan Pendiri Pramuka
(Baden Powell yang terakhir). “Hidupku adalah sangat bahagia dan harapanku
mudah-mudahan kamu sekalian masing-masing juga mengenyam kebahagiaan dalam
hgidupmu seperti aku”. Saya yakin bahwa Tuhan menciptakan kita dalam dunia yang
bahagia ini untuk hidup bahagia dan bergembira. Kebahagiaan tidak timbul dari
kekayaan, juga tidak dari jabatan yang menguntungkan atau pun dari kesenangan
bagi diri sendiri.
Jalan menuju kebahagiaan adalah
membuat dirimu lahir, bathin sehat dan kuat pada waktu kamu masih anak-anak
sehingga kamu dapat berguna bagi sesamamu dan dapat menikmati hidup, jika kamu
kelak telah dewasa. Usahakan menyelidiki alam yang akan menimbulkan kesadaran
dalam hatimu, betapa banyaknya keindahan dan keajaiban yang diciptakan oleh
Tuhan di dunia supaya kamu dapat menikmatinya! Lebih baik melihat
kebagusan-kebagusan pada suatu hal daripada mencari kejelekan-kejelekannya.
Jalan nyata yang menuju kebahagiaan ialah membahagiakan orang lain.
Berbahagialah agar kamu dapat
meninggalkan dunia ini dalam keadaan yang lebih baik dari pada tatkala kamu
tiba didalamnya dan bila giliranmu tiba untuk meninggal, maka kamu akan
meninggaldengan puas, karena kamu tak menyia-nyiakan waktumu, akan tetapi kamu
telah menggunakannya dengan sebaik-baiknya, sedialah untuk hidup dan meninggal
dengan baik. Masukanlah paham ini senantiasa dalam janji pandumu, meskipun kamu
sudah bukan kanak-kanak lagi dan Tuhan akan berkenaan mengaruniai pertolongan
padamu dalam usahamu. Gerakan Pramuka
adalah wadah pembinaan dan latihan karakter kaum muda melalui Kepramukaan.
Remaja kita ini tercerabut dari
dunia kanak-kanak, karena banyaknya perubahan fisik, intelektual dan sosial
yang terjadi padanya. Sebagai anak kecil, ia menikmati kestabilan dan suasana
akrab, dalam rentang waktu yang sangat singkat, kedua hal ini jadi meragukan
dan kaum muda kita terlempar ke dalam sebuah dunia yang membingungkan, diserbu
oleh begitu banyak dorongan dan minat baru yang hampir tidak bisa mereka
kenali.
Langkah ini mungkin menyakitkan,
tetapi diperlukan untuk membetuk identitas mereka dimasa depan. Selain misi
orang dewasa yang bertanggung jawab adalah mendorong mereka untuk mengenal diri
mereka sendiri, menumbuhkan rasa percaya diri mereka, dan membantu mereka
belajar mengkritik diri sendiri serta menerima kritikan. Dukungan ini akan
membantu membentuk kembali identitas mereka.
Prestasi dan pengabdian Kaka Pius, dalam
mengembangkan Gerakan Pramuka di Kabupaten Sikka demi kemajuan kaum muda
pramuka selama menjabat sebagai Sekretaris dan Ketua Kwartir Cabang Gerakan
Pramuka Sikka, antara lain : Kegiatan
Partisipatif Tingkat Internasional dan Asean : Tahun 2007 mengikuti Jambore
Internasional dan peringatan 100 tahun lahirnya Pendiri Pramuka : Lord Baden
Powell di UK, London – Inggris Brown See Ailand. Dan Tahun 2008 mengirim 1 orang pembina dan 1
orang Pramuka Penggalang Puteri untuk mengikuti Jambore Asean di Cibubur
Jakarta.
Lima belas kali mengikuti Kegiatan Partisipatif
Tingkat Nasional diantaranya Tahun 1991
mengirim Pramuka Penggalang Putera dan Puteri mengikuti Jambore Nasional di
Cibubur Jakarta; Tahun 1996 mengirim Pramuka Penggalang Putera dan Puteri
mengikuti Jambore Nasional di Cibubur Jakarta; Tahun 1996 mengirim 3 orang
Pembina Pramuka mengikut Karang Pamitran dan Gelang Ajar di Cibubur Jakarta.
Dan terakhir, Tahun 2013 mengirim 7 orang Pembina Pelatih mengikuti Karang
Pamitran Nasional di Cibubur Jakarta.
Dan Pramuka Sikka dibawah kepemimipinan Kaka Pius
juga telah 21 kali ikut Kegiatan
Partisipatif Tingkat Daerah NTT.
Itulah
Kaka Pius. Ia telah melaksanakan tugas “perutusan”nya di Kabupaten Sikka. Saat ditanya setelah pensiun dari guru apakah
juga akan berhenti dari pramuka ? Beliau menjelaskan akan tetap aktif di
pramuka, pasalnya pramuka tak memberi batas usia.***
0 komentar:
Posting Komentar