Jumat, 19 Desember 2014

RUMAH KiTA MAUMERE AKAN DILENGKAPI VSAT

Maumere, SATU SIKKA.- Rumah Komunitas Informasi Pariwisata (KiTa) Maumere yang sedang dibangun di Kompleks Pusata Jajanan dan Cenderamata, Jl. El TariMaumere akan dilengkapi dengan VSAT, terminal pemancar dan penerima transmisi satelit yang tersebar di banyak lokasi dan terhubung ke hub sentral melalui satelit dengan menggunakan antena parabola.

Ini disampaikan Toni Nusrian saat memberikan materi pada Workshop  Komunitas Informasi Pariwisata (Kita) untukPengembangan Kawasan Pedesaan Wisata Mandiri Lestari Kabupaten Sikka, di Aula Kantor Bappeda Sikka, Jl. Mawar Maumere. Rabu (17/12/2014).

Menurut Toni, teknologi ini sesuai bagi pengguna yang membutuhkan komunikasi dan jaringan independen yang menghubungkan sejumlah tempat yang terpisah secara geografis. Jaringan VSAT adalah layanan tambahan dari penyedia jasa satelit untuk mendukung aplikasi Internet, data, LAN, suara dan faksimili serta VoIP. VSAT sesuai dengan kebutuhan jaringan komunikasi publik maupun private.

Dengan VSAT, Rumah KiTA dapat menyebarkan informasi pariwata secara luas. Dan para wisatawan dapat dengan mudah mengakses informasi di Kabupaten Sikka dengan jelas. Dimana data pariwisata dilengkapi dengan titik kordinat.

“sehingga Rumah KiTA Maumere, harus mempunyai data valid dan benar dalam memberikan informasi objek pariwisata di Kabupaten Sikka” jelas Toni.

Daerah pariwisata yang sukses, tidak saja mengandalkan keindahan objek wisata yang ada. Namun yang juga mereka perhatikan dan kembangkan adalah wisata kuliner, wisata seni budaya, wisata alam dan terakhir didukung kearifan lokal.

Pada kesempatan yang sama Toni, juga memutar film dokumenter yang dikerjakan IPB. Dalam film ini menayangkan aneka keindahan dan panorama pariwisata yang ada di Kabupaten Sikka. Baik wisata alam, religi maupun wisata riset yang ada di Kabupaten Sikka.

Menurut Toni, ada banyak objek pariwisata di Kabupaten Sikka. Kesemuanya indah dan menyimpan potensi yang luar biasa. Namun sayang, semua objek pariwisata yang ada di Kabupaten Sikka belum dikelola secara baik. Dan pengelolaannya pun harus terus berlanjut, tidak seperti mengelola pasar malam. Selesai kegiatan pasar pun sepi.

“dari pengamatan, kami menawarkan wisata religi yang harus diangkat dan dijadikan destinasi pariwisata. Mengapa ? sebab, Kabupaten Sikka memiliki warisan dan tempat wisata religi yang hampir terdapat disemua wilayah kecamatan yang ada yang merupakan warisan peninggalan Protugis dan Belanda. Kami menyebut Sikka, Negeri 1000 Kapela” jelas Toni.

Sementara Wakil Bupati Sikka, Drs. Paolus Nong Susar dalam arahannya saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, Pemerintah telah membangun Pusat Jajanan dan Cendramata sebagai bagian dari wisata kuliner di Eks Pasar Perumnas.

“saya berharap agar pengelolaan pariwisata tidak saja mengedepankan sasaran ekonomi, namun juga harus memperhatikan masalah sosial, antara lain membuka Network (jaringan kerja) dengan pihak dan daerah lain” tutur Nong Susar.

Nong Susar menambahkan, untuk bisa mencapai hasil maksimal dalam pengelolaan pariwisata harus melibatkan banyak orang, baik dalam hal promosi maupun tindakan nyata membangun pariwisata. Dibutuhkan adanya inovasi, membuat gebrakan dan mempunyai jiwa prakarsa yang tinggi guna memajukan pariwisata di Kabupaten Sikka.

Kegiatan Workshop ini diselenggarakan Kementerian Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia bersama Rumah Komunitas Informasi Pariwisata (KiTA) Maumere. Dihadiri perwakilan SKPD, Para Kepala Desa dan Anggota Komunitas Pencinta Pariwisata Kabupaten Sikka. (djo)


0 komentar:

Posting Komentar

JADWAL KEGIATAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI SIKKA : * Selasa (26 Januari 2016). Rapat Paripurna di Aula DPRD Kabupaten Sikka. Jam 09.00 WITA.** Rabu (27 Januari 2016) Hadiri Acara Pembukaan Lamun di Patisomba. Jam 09.00 WITA. .-jadwal sewaktu - waktu bisa berubah. Terima Kasih.