Selasa, 16 Desember 2014

GENERASI MUDA SIKKA TERANCAM HIV

Penderita HIV dan AIDS per Kecamatan
se Kabupaten Sikka. posisi sampai
bulan November 2014
Maumere, SATU SIKKA.- Jumlah penderita HIV dan AIDS di Kabupaten Sikka tiap tahunnya terus meningkat. Jika hal ini tidak segera dicegah maka generasi muda Kabupaten Sikka berada pada posisi terancam. Menghadapi masalah ini Pemerintah Kabupaten Sikka telah melakukan berbagai upaya antara lain meningkatkan sosialisasi, membangun kerja sama dengan berbagai pihak.

Demikian ini disampaikan Wakil Bupati Sikka Drs. Paolus Nong Susar, pada Pertemuan Koordinasi Penanggulangan AIDS untuk Meningkatkan Kinerja dan Dunia Usaha, Masyarakat dan Pemerintah Dalam Rangka Melindungi Kesehatan Keluarga Warga Kabupaten Sikka, di Hall B Hotel Pelita, Jl. A. Yani Maumere, Jumad (12/12/2014) lalu.

Menghadapi masalah ini, pemerintah membutuhkan dukungan dan perlu membangun kerjasama dengan pihak lain, termasuk pengelola dunia usaha di Kabupaten Sikka.

“data dinas kesehatan Ibu Rumah Tangga berada pada posisi tertinggi sebagai penderita HIV dan AIDS di Kabupaten Sikka, yakni 95 orang ibu rumah tangga. Tak hanya itu, anak balita pun telah ada yang mengidapnya, ada 10 orang balita” jelas Nong Susar .

Untuk itu, pemerintah telah memperluas makna Revolusi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang sebelumnya ibu dan anak harus selamat saat proses bersalin, kini ibu dan anak pun harus diselamatkan dari bahaya HIV dan AIDS.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, dr. Maria B. S. Nenu, MPH saat menyampaikan materi Situasi Epidemi HIV dan AIDS  Serta Respons  Penanggulangan Aids Di Sektor Kesehatan Kabupaten Sikka 2014, menjelaksan Strategi menanggulangi HIV dan AIDS antara lain meningkatkan koordinasi lintas sektor dan penguatan kapasitas kpa;  memperkuat aspek manajemen, aspek hukum  dan perundang-undangan yang berkaitan dengan upaya penanggulangan hiv&aids, termasuk aspek perlindungan kerahasiaan dan aspek pencegahan diskriminasi/ stigmatisasi penyandang HIV dan AIDS (Ranperda HIV dan AIDS) dan perawatan dan pengobatan HIV dan AIDS pada kelompok rentan.

Prinsip-prinsip dasar penanggulangan HIV dan AIDS adalah upaya penanggulangan oleh masyarakat dan pemerintah; setiap upaya harus mencerminkan agama dan budaya; pencegahan diarahkan pd pendidikan dan penyuluhan; setiap orang berhak mendapat informasi yang benar untuk melindungi diri dan orang  lain; setiap kebijakan, program, pelayanan dan kegiatan harus menghormati harkat dan martabat pengidap;  setiap mendiagnosa; informed-consent, konseling; perundangan mendukung dan selaras stranas dan setiap pemberi pelayanan wajib memberi layanan tanpa diskriminasi.

Pengelola Program KPA Kabupaten Sikka, Yuyun Darti Baetal, S.Si,  Mensosialisakan isu dan upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Kabupaten Sikka; Mendorong para pelaku usaha/dunia bisnis untuk peduli terhadap masalah HIV dan AIDS dan Mendapat dukungan dari kalangan pengusaha/dunia usaha terhadap program penanggulangan HIV dan AIDS

Hal ini perlu dilakukan sebab berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, sejak tahun 2003 ditemukan 3 kasus dan hingga kini terus bertambah sampai dengan bulan November 2014 yaitu 412 kasus dan meninggal 135 orang.

“untuk itu dibutuhkan komitmen dari pengelola dunia usaha untuk melakukan program pencegahan / penanggulangan AIDS, salah satunya adalah dengan melakukan sosialisasi di tempat kerja baik oleh KPA maupun Pihak Dinas Kesehatan” harap Darti Baetal.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, distribusi kasus HIV dan AIDS menurut kecamatan se Kab Sikka Tahun 2003 s/d  November 2014, renking tertinggi adalah Kecamatan Alok 55 kasus, Alok Timur 48 kasus dan Kecamatan Nita 41 Kasus.
                                                 
Sedangkan berdasarkan distribusi penderita HIV dan AIDS menurut pekerjaan di Kab. Sikka tahun 2003 s/d November  2014, kasus tertinggi adalah Ibu Rumah Tangga 95 orang, wiraswata 80 orang, petani 51 orang, buruh 31 orang, sopir 31 orang, PSK 22 orang, ojeg 15 orang, anak balita 10 orang,  karyawan 8 orang, pelajar 8 orang, ABK 6 orang, Waria 6 kasus, satpam 6 orang, mahasiswa 5 orang, nelayan 4 orang, PNS/TNI/POLRI 3 orang, Napi 1 orang, perawat 1 orang, koki 1 orang dan tidak bekerja 28 orang.

Dengan alasan- alasan inilah, Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka bersama Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Sikka membangun kerja sama dengan dunia usaha yang ada di Kabupaten Sikka untuk ikut serta mencegah dan menanggulangi masalah HIV danAIDS.


Hadir pada kegiatan tersebut  Pihak Koperasi, Pengelolah Hotel  serta Pengelolah dunia hiburan dan undangan lainnya. (djo)

0 komentar:

Posting Komentar

JADWAL KEGIATAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI SIKKA : * Selasa (26 Januari 2016). Rapat Paripurna di Aula DPRD Kabupaten Sikka. Jam 09.00 WITA.** Rabu (27 Januari 2016) Hadiri Acara Pembukaan Lamun di Patisomba. Jam 09.00 WITA. .-jadwal sewaktu - waktu bisa berubah. Terima Kasih.