Penderita HIV dan AIDS per Kecamatan se Kabupaten Sikka. posisi sampai bulan November 2014 |
Maumere,
SATU SIKKA.- Jumlah
penderita HIV dan AIDS di Kabupaten Sikka tiap tahunnya terus meningkat. Jika
hal ini tidak segera dicegah maka generasi muda Kabupaten Sikka berada pada
posisi terancam. Menghadapi masalah ini Pemerintah Kabupaten Sikka telah
melakukan berbagai upaya antara lain meningkatkan sosialisasi, membangun kerja
sama dengan berbagai pihak.
Demikian
ini disampaikan Wakil Bupati Sikka Drs. Paolus Nong Susar, pada Pertemuan Koordinasi Penanggulangan AIDS
untuk Meningkatkan Kinerja dan Dunia Usaha, Masyarakat dan Pemerintah Dalam
Rangka Melindungi Kesehatan Keluarga Warga Kabupaten Sikka, di Hall B Hotel
Pelita, Jl. A. Yani Maumere, Jumad (12/12/2014) lalu.
Menghadapi
masalah ini, pemerintah membutuhkan dukungan dan perlu membangun kerjasama
dengan pihak lain, termasuk pengelola dunia usaha di Kabupaten Sikka.
“data
dinas kesehatan Ibu Rumah Tangga berada pada posisi tertinggi sebagai penderita
HIV dan AIDS di Kabupaten Sikka, yakni 95 orang ibu rumah tangga. Tak hanya
itu, anak balita pun telah ada yang mengidapnya, ada 10 orang balita” jelas
Nong Susar .
Untuk
itu, pemerintah telah memperluas makna Revolusi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
yang sebelumnya ibu dan anak harus selamat saat proses bersalin, kini ibu dan
anak pun harus diselamatkan dari bahaya HIV dan AIDS.
Sementara,
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, dr. Maria B. S. Nenu, MPH saat menyampaikan materi Situasi Epidemi HIV dan AIDS Serta
Respons Penanggulangan Aids Di Sektor
Kesehatan Kabupaten Sikka 2014, menjelaksan Strategi
menanggulangi HIV
dan AIDS antara lain meningkatkan koordinasi lintas sektor dan penguatan
kapasitas kpa; memperkuat aspek manajemen,
aspek hukum dan perundang-undangan yang
berkaitan dengan upaya penanggulangan hiv&aids,
termasuk aspek perlindungan kerahasiaan dan aspek pencegahan diskriminasi/ stigmatisasi
penyandang HIV dan
AIDS (Ranperda
HIV dan AIDS)
dan perawatan dan pengobatan HIV dan AIDS pada kelompok rentan.
Prinsip-prinsip
dasar penanggulangan HIV
dan AIDS adalah upaya penanggulangan oleh masyarakat dan pemerintah; setiap
upaya harus mencerminkan agama dan budaya;
pencegahan diarahkan pd pendidikan dan penyuluhan; setiap
orang berhak mendapat informasi yang benar untuk melindungi diri dan orang lain;
setiap kebijakan, program, pelayanan dan kegiatan harus menghormati
harkat dan martabat pengidap;
setiap mendiagnosa;
informed-consent, konseling;
perundangan mendukung dan selaras stranas dan setiap pemberi pelayanan wajib memberi layanan tanpa
diskriminasi.
Pengelola
Program KPA Kabupaten Sikka, Yuyun Darti Baetal, S.Si, Mensosialisakan isu dan upaya penanggulangan
HIV dan AIDS di Kabupaten Sikka; Mendorong para pelaku usaha/dunia bisnis untuk
peduli terhadap masalah HIV dan AIDS dan Mendapat dukungan dari kalangan
pengusaha/dunia usaha terhadap program penanggulangan HIV dan AIDS
Hal
ini perlu dilakukan sebab berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Sikka, sejak tahun 2003 ditemukan 3 kasus dan hingga kini terus bertambah
sampai dengan bulan November 2014 yaitu 412 kasus dan meninggal 135 orang.
“untuk
itu dibutuhkan komitmen dari
pengelola dunia usaha
untuk
melakukan program
pencegahan
/ penanggulangan
AIDS, salah satunya
adalah dengan melakukan sosialisasi di tempat kerja baik oleh KPA maupun Pihak
Dinas Kesehatan” harap Darti Baetal.
Berdasarkan
data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, distribusi kasus HIV dan AIDS menurut kecamatan se Kab Sikka Tahun 2003 s/d November 2014, renking tertinggi adalah
Kecamatan Alok 55 kasus, Alok Timur 48 kasus dan Kecamatan Nita 41 Kasus.
Sedangkan berdasarkan distribusi penderita HIV dan
AIDS menurut pekerjaan di Kab. Sikka tahun 2003 s/d November 2014, kasus tertinggi adalah Ibu Rumah Tangga
95 orang, wiraswata 80 orang, petani 51 orang, buruh 31 orang, sopir 31 orang,
PSK 22 orang, ojeg 15 orang, anak balita 10 orang, karyawan 8 orang, pelajar 8 orang, ABK 6
orang, Waria 6 kasus, satpam 6 orang, mahasiswa 5 orang, nelayan 4 orang,
PNS/TNI/POLRI 3 orang, Napi 1 orang, perawat 1 orang, koki 1 orang dan tidak
bekerja 28 orang.
Dengan alasan- alasan inilah, Dinas Kesehatan
Kabupaten Sikka bersama Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Sikka membangun
kerja sama dengan dunia usaha yang ada di Kabupaten Sikka untuk ikut serta
mencegah dan menanggulangi masalah HIV danAIDS.
Hadir
pada kegiatan tersebut Pihak Koperasi,
Pengelolah Hotel serta Pengelolah dunia
hiburan dan undangan lainnya. (djo)
0 komentar:
Posting Komentar