Dr. Petrus Keron, SE, MA |
Nele, Satu
Sikka – Materi-materi pelajaran lebih fokus kepada pembangunan
intelektualitas, bagaiman seorang siswa diajarkan untuk menghafal, menghitung.
Jauh dari bagaimana memberi ruang kepada siswa dan peserta didik untuk melihat persoalan-persoalan secara ril lalu
mengkaji dalam kontes pembangunan pendidikan itu sendiri.
Hal ini disampaikan Tim Action Research Dr.
Petrus Keron, SE, MA saat bedah
buku Pendidikan Karakter Kontestual dengan
Spirit Kulababong Kabupaten Sikka bertempat di Aula Wisma Nasaret Nele Kecamatan
Nele Jumad, (26/09/2014).
Hal ini memperlihatkan banyak orang pintar,
para intelektual justru yang tidak siap menerima tantangan ini. Oleh karena itu
kita perlu mengembangkan media pembelajaran yang berbasis kontes lokal, mengapa
karena kontes lokal justru memberi pembelajaran karakter lebih cepat ketimbang
kontes yang lebih luas. Tiap hari siswa itu berturur kata, berinteraksi dengan kontes lokal maka karakter cepat akan
terbangun ketimbang hal-hal yang di luar.
Oleh karena itu pendidikan karakter dalam
wilayah Sikka kita memilih pendidikan Karakter Kontestual dengan Spirit Kula Babong menjadi kebutuhan
yang sangat penting.
Lebih lanjut Keron menjelaskan secara
etimologis kulababobong berasal dari kata Kula dan babong. Kula yang berarti
musyawarah untuk menghasilkan sebuah keputusan sedangkan Babong yang berarti
berbicara bersama-sama,
Dengan demikian definisi Kulababong berarti berbicara bersama-sama untuk
menghasilkan keputusan bersama secara musyawarah. Defenisi ini menghasilkan
sebuah rangkaian tindakan. Rangkai dalam proses untuk mencapai musyawarah dan
dan rangkaian tindakan untuk melaksanakan hasil.
Rangkaian tindakan proses dibutuhkan sikap
toleransi . didalam hasil membutuhhkan
dan rasa tanggung jawab. Oleh sebab itu nilai utama dari kulababong yaitu nilai
toleransi dan tanggung jawab. Kulababong menghasilkan dua nilai utama menjadi
tujuan utama pendidikan karakter kulababong di Sikka adalah bagaimana mendidik siswa memiliki sifat
toleran dan siswa memiliki rasa tanggung jawab. (lorenz )
0 komentar:
Posting Komentar