Maumere,
GS.- Sesungguhnya
kami tidak pernah membiarkan / menelantarkan korban penggusuran belakang Eks Akademi Bahasa
Asing (ABA) Wairklau. Pemerintah mala menawarkan agar para korban yang belum
memiliki tempat tinggal paska penggusuran akan difasilitasi menempati Asrama
Transito Perumnas Maumere. Namun para korban penggusuran menolak, alasan jauh
dari Pasar Alok.
Demikian
Bupati Sikka Drs. Yoseph Ansar Rera di Ruang Rapat Bupati Sikka, Sabtu
(31/01/2015) saat beraudience bersama Pengurus Lembaga Bantuan Hukun (LBH)
NUSRA, Pengurus Truk F Maumere, Tokoh Pemuda, Tokoh Adat dan Korban Penggusuran
ABA. Sebagai penjelasan terhadap oppini publik pemerintah tidak peduli dan
membiarkan korban penggusuran terlantar.
“
Segala upaya telah kami lakukan sesuai prosedur dan aturan yang ada. Bahkan
peringatan untuk pindah dari lokasi tersebut sudah dilakukan sejak masa Bupati
Paulus Moa, namun tidak pernah digubris dan baru pada saat ini diambil tindakan
penertiban secara tegas” jelas Ansar Rera.
Saat
ini Pemerintah Kabupaten Sikka sedang mempersiapkan materi dan akan
berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk
mendirikan Perumahan Susun Mewah di Kabupaten Sikka. Dan Ansar berjanji bila
rumah ini selesai dibangun akan memrioritaskan Korban Penggusuran sebagai
penghuni pertama bangunan tersebut.
Kepada
Bupati Sikka, Pengurus LBH NUSRA, Bhero, mengharapkan agar korban penggusuran
yang masih menempati Lokasi Penggusuran Belakang Eks ABA, supaya diberi
kaplingan tanah untuk ditempati selama proses pemerintah untuk membangun rumah susun.
menjawabi
ini Ansar mengatakan pemerintah sudah memberikan kesempatan bagi mereka untuk
menempati Transito, namun mereka menolak. Sehingga pemerintah tetap akan
mengosongkan areal tersebut.
“kedepan
kami juga akan menertibkan aset tanah milik pemda yang saat ini sedang dihuni
tanpa ijin dari pemerintah, antara lain dibelakang Laboratorium MEDIKA Wairklau
dan titik lainnya” tegas Ansar. (djo)
0 komentar:
Posting Komentar