Bupati Sikka Drs. Yoseph Ansar Rera |
Kampus
IKIP MU Maumere bebas dari kekerasan selama ospek. Dan ini sudah menjadi
komitmen bagi pihak kampus untuk melaksanakan kegiatan ini tidak dengan kekerasan
namundengan kecerdasan dan lebih mengedepankan budaya bangsa. Sehingga bisa
membentuk mahasiswa yang berkepribadian Indonesia.
Demikian
hal ini disampaikan Rektor IKIP MU Maumere, Abdul Nazir Roja,SH. Pada pembukaan
orientasi studi dan pengenalan kampus (OSPEK) 2014 Institut Keguruan Ilmu
Pendidikan (IKIP) Muhammadya (MU) Maumere. Kegiatan ini secara resmi di buka
Bupati Sikka Drs. Yoseph Ansar Rera di Halaman Tengah Kampus IKIP Muhammadya,
Jl. Jend. Sudirman, Kelurahan Wai Oti Maumere. Senin (08/09/2014) pagi.
“ Jagalah keharmonisan dalam keberagaman
selama berada di IKIP MU Maumere. Dan jadilah mahasiswa yang kritis dan
inovatif di tengah masyarakat ” tegas Abdul.
Kegiatan
yang mengambil thema Mengembalikan
Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Inovatif, Kreatif dan Menceriahkan, akan
berlangsung selama tiga hari dari tanggal 08 sampai 10 Oktober 2014. Sebanyak 320
Mahasiswa/i dari berbagai daerah antara lain Manggarai, Flores Timur dan Ende.
Pimpinan
Daerah Muhammadya Maumere, melalui Ikhsan Wahab,SHi. Menjelaskan bahwa kegiatan
ospek ini merupakan kegiatan rutin setiap pembukaan tahun ajaran baru di setiap
kampus. Dan bagi IKIP MU Maumere ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan OSPEK,
sejak mulai beraktivitas dari tahunn 2013 lalu.
“
semoga kegiatan ini berjalan lancar sesuai harapan. Dan tentunya kita sangat
menginginkan agar kedepan kampus ini bisa melahirkan mahasiswa yang bersumber
daya insani bagi Indonesia, khususnya Kabupaten Sikka “ harap Wahab.
Bupati
Sikka Drs. Yoseph Ansar Rera saat memberikan ceramah umum sebelum membuka
kegiatan OSPEK IKIP MU Maumere, mengajak peserta OSPEK supaya benar – benar menyeleksi
budaya asing yang masuk ke Sikka sebelum diterima dan ditiru. Salah satunya
adalah aksi coret dinding atau dikenal Vandalisme.
“
Sebagai mahasiswa, adik – adik hendaknya menjadi contoh dan memberi contoh baik
bagi kaum muda yang ada, baik di lingkungan tempat tinggal maupun di lingkungan
kampus “ ajak Ansar.
Sesungguhnya
budaya luar tentunya tidak semua buruk, yang baik itilah yang kita tiru. Sebab banyak
budaya asing yang ditiru kaum muda di Sikka, dan terlihat berbenturan dengan
budaya di Nian Sikka. ***
0 komentar:
Posting Komentar