Bupati Sikka Drs Yoseph Ansar Rera saat memberikan arahan pada kegiatan WVI di Tebuk Kecamatan Nita. |
“Tanpa mengurangi rasa hormat, sebagai
sesama petani, saya perlu mengungkan ini. Bahwa dari diskusi bersama petani
dari Desa Bloro, dituturkan bahwa kegiatan kawan – kawan petani di sana masih
didanai secara swadaya. Sehingga ini perlu mendapat perhatian dari pemerintah
setempat” ungkap Hans.
Ini dikemukakan Hans, pada sesi dialog
pada pelatihan Economic and Development Learning Event, Learn and Link For
Sustainability yang diselenggarakan WVI Sikka di Aula CFC Desa Tebuk Kecamatan
Nita. Kamis (04/09/2014).
Menanggapi ini, Bupati Sikka memberi
apresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Hans, karena telah memberikan
dukungan dengan membantu petani di Bloro menyampaikan apa yang menjadi
kebutuhan mereka.
“terkait apa yang disampaikan Hans, saya
berikan apresiasi dan terima kasih sudah membantu masyarakat tani Bloro untuk
mengingatkan pemerintah soal pelatihan yang masih menggunakan dana swadaya
petani. Untuk hal ini, akan menjadi perhatian pemerintah untuk semua petani di
Sikka” jelas Ansar.
Telah diagendakan, dalam waktu dekat
Bupati dan Wakil Bupati Sikka akan turun bertemu dan berdialog dengan
masyarakat tani dan PPL di kecamatan – kecamatan guna mendengarkan keluh kesah
meraka selama ini.
Hal ini penting, sebab dengan mengetahui
permasalahan – permasalahan yang dihadapi petani di Sikka. Pemerintah akan
lebih bijak dalam mengambil keputusan terkait peningkatan produktivitas
pertanian, sebagai upaya mencegah dan mengurangi resiko rawan pangan.
Dipaparkan Ansar, bahwa berbagai LSM
antara lain JAVARA dan Sahabat Cipta mengakui bahwa Sikka sangat kaya dengan
SDA, seperti Kelapa, Kakao dan Mente. Namun semua ini belum dikelolah secara
maksimal.
Sementara itu Pihak WVI, Diana J.
Margareth, menuturkan bahwa kegiatan pelatian ini bertujuan untuk membangkit
semangat para petani dan meningkatkan pengetahuan petani dalam rangka menaikan
produktivitas hasil pertanian yang mereka olah.
“ kami juga berharap agar pendidikan
terkait pengelolaan pertanian ini dimasukan dalam mata pelajaran muatan lokal. Dengan
demikian, peserta didik dapat mengetahui pola pertanian dengan baik sejak dini”
jelas Diana.
Pada kegiatan pelatihan Economic and
Development Learning Event, Learn and Link For Sustainability ini juga hadir 50
Pendamping petani dari berbagai propinsi, antara lain dari Kalimantan, Sulawesi
dan Maluku serta Sumatera.-
0 komentar:
Posting Komentar