Selasa, 02 September 2014

ITB PROYEKSI IKLIM UNTUK PETANI SIKKA

Institut Teknonogi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Caritas Keuskupan Maumere dan KARINA KWI menggelar riset proyeksi Iklim di Kabupaten Sikka. Adapun tujuan kegiatan ini adalah mendukung pertanian di Sikka terutana dalam hal menentukan masa tanam di ladang, 5 tahun ke depan, mulai 2014 hingga Desember 2018.

Demikian hal ini disampaikan Direktur PSE Caritas Keuskupan Maumere, Rm Kanis Mbani Pr, dalam Workshop Pengembangan Model Proyeksi Ikiliin Untuk Penentuan Masa Tanam dan Potensi Bencana Terkait Iklim di Kabupaten Sikka, di Aula Hotel Sylvia Maumere, Senin (01/09/2014) lalu.
Dijelaskan Rm Kanis, sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki keragaman iklim yang tinggi di setiap daerahnya. Kabupaten Sikka merupakan salah satu wilayah Indonesia bagian timur yang beriklim kering.
“Musim hujan di Sikka lebih singkat, diperparah lagi dengan selalu ada perubahan pola curah hujan. Oleh karena itu, ini akan mempersulit para petani dalam menentukan kapan waktu mulai menanam dengan tepat, baik untuk tanam padi sawah, ladang, maupun perkebunan.” tambah Rm. Kanis
Selain masalah kegagalan tanam, para petani dan masyarakat lainnya di Kabupaten Sikka pun dihadapkan pada bencana-bencana terkait iklim, diantaranya banjir, longsor, penyebaran hama, penyebaran penyakit, angin kencang, kekeringan, dan kenaikan muka laut. Bencana-bencana tersebut sangat merugikan terutama bagi petani. Yang mana dapat menurunkan produktivitas pertanian di Kabupaten Sikka.
Tak hanya itu, tujuan riset, dilakukan di 22 Desa di Kabupaten Sikka, yang dilakukan Karina KWI bekerjasama dengan Caritas Keuskupan Maumere dan Laboratorium Meteorologi Terapan, Institut Teknologi Bandung (ITB) serta Pemerintah Kabupaten Sikka untuk memberikan jawaban untuk menyediakan informasi perkiraan pola curah hujan bagi petani. 
Kajian ini adalah untuk membantu para petani di Kabupaten Sikka dalam menentukan masa tanam ke depan secara tepat berdasarkan prediksi curah hujan yang dihasilkan. Selain itu, penelitian ini yang juga menghasilkan potensi bencana terkait iklim akan dapat digunakan bagi para stakeholder untuk merencanakan pembangunan yang disesuaikan dengan proyeksi potensi bencana terkait iklim tersebut.
“Hasil dari kajian pengembangan model iklim ini secara menyeluruh diharapkan akan dapat menjadi acuan serta dapat diterapkan di wilayah Kabupaten Sikka, khususnya untuk kegiatan di sektor pertanian.” Demikian harap Rm. Kanis.
Sementara itu, Bupati Sikka Drs. Yoseph Ansar Rera, dalam sambutannya sebelum membuka workshop ini, menuturkan bahwa kegiatan ini sangat baik dan bermanfaat bagi masyarakat Sikka yang sebagian besarnya adalah petani.
“selama ini kita mengalami gagal panen, semoga dengan adanya riset dari ITB ini mampu memberi jawaban sehingga dapat mengurangi resiko gagal panen” harap Ansar.
Pemerintah tentunya sangat berterima kasih kepada KARINA KWI, Caritas Keuskupan Maumere, sebab lima tahun kedepan pemerintah salah program prioritas adalaha ketahanan pangan.
Harapan lain dari pemerintah adalah kdepan perlu ada pengembangan pola tanam di musim kering, hal ini penting guna mengurangi rawan pangan di Kabupaten Sikka.
Kepala Lab. Meteorologi Terapan ITB Dr. Armi Susandi, MT. Dalam penjelasannya mengakui bahwa Kabupaten Sikka dan beberapa wilayah di NTT sangat rendah curah hujan.
“ parahnya lagi, curah hujan Sikka ini sangat tidak menentu, ini akan mempersulit bagi petani untuk menentukan masa tanam dengan tepat “ jelas Armi.
Menurutnya, curah hujan juga ditentukan beberapa hal. Antara lain arah angin dan gaya tarik bumi serta posisi bulan dan matahari. Dari foto satelit yang ada, terlihat tak satu pun awan yang bergerak diatas Pulau Flores.
“ Tidak tentunya musim hujan, berdampak pada hasil tanam. Yang unik di Sikka adalah hujan akan terjadi cukup baik tapi disertai angin kencang, ini mala akan terjadi gagal panen karena tanam dirusak angin. Dan curah hujan cukup hanya terjadi di Wilayah Talibura bagian timur “ papar Armi.
Sehingga untuk suksesnya riset ini tentunya dibutuhkan laporan dan data dari masyarakat dan pihak terkait. Termasuk laporan soal bencana yang terjadi saat ini. Tidak mudah memang dalam mentukan putusan waktu tepat bertanam dan membutuhkan waktu serta kerja sama kita semua.

Hadir pada kesempatan tersebut, Pimpinan SKPD, Kepala Desa, Para Patani dan Undangan lainnya.***  

0 komentar:

Posting Komentar

JADWAL KEGIATAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI SIKKA : * Selasa (26 Januari 2016). Rapat Paripurna di Aula DPRD Kabupaten Sikka. Jam 09.00 WITA.** Rabu (27 Januari 2016) Hadiri Acara Pembukaan Lamun di Patisomba. Jam 09.00 WITA. .-jadwal sewaktu - waktu bisa berubah. Terima Kasih.