Sabtu, 06 September 2014

SATU MILLYAR UNTUK BPK

AN-SAR saat tatap muka dengan petani
dan PPL di Talibura
Di tahun 2014 telah dianggarkan dana Rp 1 Millyar untuk berbagai kegiatan yang mendukung kinerja (Badan Penyuluh Kecamatan (BPK). Antara lain rehap kantor BPK dan pengadaan kendaraan. Prioritas anggaran yang ada tentunya untuk BPK yang medannya berat, seperti Doreng, Mapitara, Waiblama, Tanawawo, Bola dan PaluE.
Dan ditahun ini juga telah disiapkan dana Rp. 900 Juta bagi Gapoktan, yang saat ini dana tersebut sedang dalam proses pencairan.

Demikian hal ini disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Sikka, Dra. Matha Huberty Pega, menanggapi harapan PPL pada kegiatan Temu Lapangan Bupati Sikka Drs. Yosep Ansar Rera dan Wakil Bupati Sikka, Drs Paolus Nong Susar dengan Para Penyuluh Sembilan Kecamatan dan Petani di Tana Merah, Desa Talibura Kecamatan Talibura, Sabtu (06/09/2014).

“kami mengharapkan agar pengelolaan dana ini dilakukan dengan baik dan sesuai peruntukannya. Dan ditahun 2015 melalui KUA PPS, akan ditambah tenaga penyulu sebanyak 50 orang untuk mengatasi kekurangan tenaga penyuluh.
” harap Huberty.

Huberty juga mengajak dinas instansi terkait untuk bersinergi dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Sikka. Sebab, dengan menjaga ketahanan pangan secara baik tentu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama.

Disesi dialog, Kepala Badan Penyuluh Kecamatan (BPK) Hewokloang, Klemensius, menjelaskan usia kakao di Sikka saat ini rata – rata diatas 25 tahun, untuk itu dibutuhkan peremajaan karena sudah tidak produktif. Sehingga dibutuhkan perhatian semua pihak agar produksi kakao bisa berjalan normal.

“ Kabupaten Sikka menjadikan kakao sebagai produk andalan, namun perlu saya sampaikan bahwa kakao yang ada saat ini sudah tidak produktif. Ibarat manusia yang sudah kakek nenek ” ujar Klemens.

Dikesempatan yang sama, Kepala BPK Keecmatan Mapitara Mangsi Menga mengungkapkan bahwa untuk menyukseskan berbagai pelaksanaan program kerjanya, BPK juga membutuhkan biaya operasional.

“saya berharap biaya operasional BPK supaya diperhatikan dan besarannya agar disesuaikan dengan medan geografis dimana BPK dan PPL bertugas” saran Mangsi.

Diakui bahwa sumber daya alam (SDA) yang ada di Mapitara sangat luar biasa kaya. Namun kendala yang dihadapi petani adalah masalah transportasi. Selain karena jarak juga biaya transportasi sangat tinggi, sementara harga komoditi cenderung tidak memihak pada petani.

Permasalahan lain yang juga diungkapkan BPK dan Penyuluh Peetani Lapangan (PPL) adalah masih kurangnya tenaga PPL. Jumlah petani yang banyak tidak seimbang dengan PPL yang ada. Dan perlu adanya pelatihan dan bimbingan secara berkelanjutan bagi PPL dan Petani.

Menganggapi hal ini, Ansar Rera  mengatakan bahwa Sudah menjadi niat dan tekad kami untuk meningkatkan pendapatan di sektor pertanian. Permasalahan – permalahan yang disampaikan tentunya harus diselesaikan. Selama ini kita sudah perjuangkan, namun belum membuahkan hasil yang maksimal.

Semua permasalahan ini  perlu mendapat perhatian serius pemerintah guna meningkatkan produktifitas serta menjaga kualitas kakao, kelapa dan mente secara baik. Salah satunya adalah dengan melakukan peremajaan.

“ ada tiga komoditi yang kita andalkan dan sudah ada LSM yang siap bekerja sama dengan kita untuk memproduksi kakao, kelapa dan mente. Dan mereka siap untuk mempromosikan ke luar “ jelas Ansar.

Dengan memperbanyak penyuluh tentunya akan lebih baik dalam membimbing petani. Namun kualitas PPL juga perlu kita perhatikan, sehingga perlu dilakukan pelatihan. Ini akan menjadiperhatian pemerintah dan soal anggaran akan kita perjuangkan.

Sehingga Ansar menegaskan agar segera dibentuk tim yang terdiri dari dinas instansi terkait. Antara lain Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan, Litbang Maumere, Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan, Dinas Kelautan Perikanan dan Bappeda. Tim ini akan melakukan pendataan dan kajian sehingga dalam mengambil keputusan dan penganggarannya nanti tepat sasaran.

Sebelum melakukan tatap muka dan dialog dengan Petani Talibura dan PPL dari sembilan kecamatan; Kecamatan Talibura, Waiblama, Doreng, Mapitara, Hewokloang, Kewapante, KangaE dan Waigete di Kebun Kakao, Dusun Tana Merah, Desa Talibura Kecamatan Talibura. Bupati Sikka Drs. Yoseph Ansar Rera dan Wakil Bupati Sikka Drs. Paolus Nong Susar saat meninjau Pusat Pengembangan Peternakan Swadaya yang dikelola Kelompok Tani Karya Sehati di Talibura Kecamatan Talibura.


Selain itu juga berkesempatan meninjau tanaman pot dan verticulture milik Ketua Kelompok Tani Karya Sehati, Robert Tanjung dan melihat kebun contoh milik Yoseph Pawe, yang adalah seorang peserta PENAS 2014, di Habi Hodor Talibura.***

0 komentar:

Posting Komentar

JADWAL KEGIATAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI SIKKA : * Selasa (26 Januari 2016). Rapat Paripurna di Aula DPRD Kabupaten Sikka. Jam 09.00 WITA.** Rabu (27 Januari 2016) Hadiri Acara Pembukaan Lamun di Patisomba. Jam 09.00 WITA. .-jadwal sewaktu - waktu bisa berubah. Terima Kasih.